Sekali waktu mengajak siswa belajar di luar kelas akan membuat kesan yang mendalam bagi mereka. Misalnya, saat menulis puisi. Dengan pengawasan dari guru, siswa dapat mencari inspirasi di mana pun asalkan masih di dalam lingkungan sekolah.
Saat materi menulis resensi, siswa diajak ke perpustakaan untuk memilih buku. Teknik tersebut menunjukkan siswa belajar dengan riil. Artinya, siswa tidak mengimajinasikan buku yang akan diresensi. Siswa betul-betul membaca buku tersebut dan meresensinya.
Teknik belajar Bahasa Indonesia tersebut mengarahkan siswa sebagai pusatnya. Guru sebagai fasilitator. Guru yang membuat konsep pembelajaran, mengawasi, dan mengonfirmasi hasil belajar siswa. Siswa tidak hanya diberi ceramah dan soal-soal. Mereka mempraktikkan materi pelajaran secara langsung. Hal yang tidak kalah penting adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Jika siswa senang, minat belajar akan meningkat.
Selamat belajar!
69 Responses